8 Juli 2024, RSUD Bali Mandara (RSBM) telah mengadakan sosialisasi tahap awal surveilens Penyakit Infeksi Emerging (PIE) berbasis sindrom. Dalam sosialisasi tersebut dipimpin oleh Direktur RSMB dr. Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya, M.Kes dengan pemateri dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin.,Sp.MK serta dihadiri oleh Dokter Penanggung Jawab, Staf Epidemiolog, Labotarium, dan Keperawatan. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan "On Job Training Surveilans Sentinel Penyakit Infeksi Emerging Berbasis Sindrom dan Labotarium di Rumah Sakit” yang telah dilaksanakan di Cibubur, Jawa Barat dengan dihadiri oleh dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin.,Sp.MK sebagai Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik dan para staf lainnya meliputi Dokter Umum, Epidemiolog dan Perawat.
sumber foto: RSBM
Dari sosialisasi tersebut terdapat 6 sindrom yang menjadi fokus utama dalam surveilans yakni sindrom pernapasan akut, sindrom lumpuh layuh akut, sindrom kuning akut dengan demam, sindrom demam berdarah virus, sindrom ensefalitis akut dan sindrom ruam akut. Hasil diskusi menyatakan “Masih perlunya review Panduan Praktik Klinik oleh Kelompok Staf Medis agar dapat menjaring kasus sebanyak-banyaknya dengan akurat sesuai konsep surveilans berbasis labotarium”.
Kekurangan dalam penegakan kasus dan surveilans PIE berbasis sindrom harus segera disempurnakan, mengingat penyakit infeksi emerging merupakan ancaman kesehatan yang sudah berskala global yang sangat berpotensi sebagai ancaman pandemi. Berkaca dari pengalaman sebelumnya ketidak siapan dalam ancaman pandemi Covid 19 tahun 2020 silam menyebabkan banyak kerugian. Sehingga RSUD Bali Mandara berproses memperkuat kesiap siagaan Prevent, detect dan response terhadap ancaman penyakit infeksi emerging yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.